Hubungan Industrial (EKMA 4367)
Hak berserikat dalam hubungan industrial yang diimplementasikan melalui serikat pekerja, mempunyai fungsi untuk menciptakan suatu sistem hubungan industrial dengan menitikberatkan prinsip kemitraan dan kesamaan kepentingan untuk dapat memberdayakan peran pekerja secara optimal. Jelaskan konsep umum hubungan industrial!
Argumen saya terkait konsep umum hubungan industrial adalah seperti ini, konsep umum sendiri merupakan penggambaran sesuatu ide-ide yang dipahami (conseptum). Sedangkan hubungan industrial secara lebih luas dapat dikatakan sebagai suatu hubungan antara para pekerja, manajemen atau pengusaha dan pemerintah.
Sehingga konsep umum hubungan industrial adalah sebuah penggambaran tentang suatu hubungan antara para pekerja, manajemeen atau pengusaha dan pemerintah untuk menciptakan perilaku dan interaksi antar individu dan antar kelompok ditempat kerja, sehingga hubungan industrial menciptakan pengaturan kerja yang baik secara ekonomi, sosial, dan politik.
Konsep awal hubungan industrial lahir yaitu munculnya kinerja yang positif atas penciptaan hubungan manajemen dan karyawan yang lebih kooperatif sehingga mendorong karyawan dapat bekerja lebih keras dan mau berbagi ide dengan saling memberi dengan pengusaha. Kemudian berkembanglah penelitian tentang bagaimana peranan pemerintah, manajemen dan pekerja dalam rangka mengubah ataupun mempertahankan aturan di tempat kerja. Sehingga dari rumusan tersebut terdapat tiga pelaku yaitu pemerintah manajemen atau pengusaha, dan karyawan atau pekerja.
Hubungan industrial secara luas mirip dengan bidang manajemen sumber daya manusia dan erilaku organisasional yang berfokus pada aspek hubungan kerja. Namun menurut Deery et al (1998) menyatakan bahwa ada 3 perbedaan besar yaitu pertama sasaran dan tujuannya berbeda, pada hubungan industrial ditunjukkan bahwa hubungan kerja bersifat konfliktual, kedua terdapat derajat konflik antara berbagai kepentingan, dalam hal ini walaupun ada kesamaan peminat antara pengusaha dan karyawan, tetap saja diasumsikan ada konflik diantaranya. Ketiga, ketersediaan sumber daya yang berkuasa terhadap kepentingan dan sasaran berbeda. Dalam hal ini bentuk dan konsidi hubungan dalam faktor politik, ekonomi, dan sosial merupakan hal penting dalam hubungan industrial.
Kunci utama dalam sistem hubungan industrial menurut Katz et al (1985) adalah manajemen konflik serta sikap dan perilaku individual. Salah satu fungsi penting dari hubungan industrial adalah membangun prosedur dan proses untuk menangani masalah antara manajemen dan karyawan. Sistem penyelesaian konflik inilah yang menjadi ciri institusi sitem hubungan industrial.Β Maka dari itu hak berserikat menjadi faktor penting dalam hubungan industrial yang diimplementasikan melaluo serikat kerja. Serikat kerja memiliki fungsi yang melengkapi kunci penting hubungan industrial yaitu untuk menciptakan suatu sistem hubungan industrial dengan menitikberatkan prinsip kemitraan dan kesamaan kepentingan untuk dapat memberdayakan peran pekerja secara optimal
Sumber: BMP Hubungan Industrial, Dr. Dorothea Wahyu Ariani, S.E., M.T., Edisi 2, Halaman 1.4 – 1.7 dan halaman 1.15 – 1.16
Manajemen Pemasaran (EKMA 4216)
Perusahaan yang berhasil menciptakan strategi pemasaran tidak hanya efektif dalam meningkatkan penjualan, tetapi juga dalam membangun hubungan jangka panjang dengan konsumen mereka. Perusahaan ini menunjukkan bagaimana integrasi antara inovasi produk, personalisasi pemasaran, dan narasi yang kuat dapat menghasilkan kesuksesan dalam industri yang kompetitif.
1.Β Jelaskan keunggulan kompetitif apa yang harus dimiliki oleh perusahaan supaya dapat menghasilkan kesuksesan.
2.Β Faktor-faktor apa yang perlu diperhatikan supaya dapat menghasilkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan responsif terhadap dinamika pasar saat ini.
Argumen saya terkait keunggulan kompetitif yang harus dimiliki oleh perusahaan agar dapat menghasilkan kesuksesan yaitu
1. keunggulan berupa peningkatan kualitas
2. menawarkan lebih banyak varian produk
3. menekan biaya menjadi lebih rendah
4. menetapkan harga lebih rendah
5. menggunakan beberapa alternatif saluran distribusi
6. melakukan upaya promosi yang lebih aktif
7. mengerahkan lebih banyak tenaga penjualan.
Sedangkan argumen saya terkait faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar dapat menghasilkan strategi pemasaran yang lebih efektif dan responsif terhadap dinamika pasar saat ini yaitu dengan melihat faktor-faktor lingkungan khususnya lingkungan makroekstern yang saling berhubungan satu sama lain dan umumnya tidak dapat dikendalikan oleh manajemen seperti:
1. Demografi yaitu studi tentang kependudukan beserta karakteristik distribusinya. Mengapa faktor ini penting sebab orang-orang (asal mempunyai uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakannya) maka dapat dinyatakan itu sebagai pasar. Maka dari itu perusahaan perlu mengadakan penyesuaian atas perencanaan yang dibuat terhadap faktor tersebut.
2. Kondisi ekonomi memegang peranan penting yang dapat mempengarushi sistem pemasaran perusahaan (termasuk organisasi non laba) sebab faktor perekonomisan memiliki elemen seperti faktor pertumbuhan ekonomi, peredaran uang, dan tekanan inflasi. Tentunya hal ini dapat mempengaruhi tingkat penghasilan rumah tangga, serta dapat dilihat adanya faktor psikologis konsumen. Misalnya ada orang yang suka menabung dari pada membeli barang, ada pula orang yang lebih suka elanja dari pada menabung di bank karena beranggapan bahwa harga-harga akan selalu naik.
3. Faktor sosial dan Budaya merupakan lingkungan yang mencangkup faktor-faktor ekonomi, politik-hukum dan teknologi. Sedangkan bentuk sistem perekonomian politik-hukum dan teknologi sangat ditentukan oleh manusia beserta budayanya. Akibatnya faktor ini perlu diperhatikan pada proses penyusunan stategi pemasaran seperti contohnya melihat cara hidup masyarakat, nilai-nilai sosial, keyakinan dan kesenangan.
4. Faktor politik dan hukum dapat berpengaruh sebab kegiatan pemasaran tidak hanya dipengaruhi oleh peraturan lembaga-lembaga pemerintah saja, melainkan juga dari gabungan/asosiasi dari para pengusaha itu sendiri. Faktor ini dapat dikelompokkan ke dalam kebijakan fiskal dan moneter pemerintah, hubungan pemerintah dengan industri, peraturan dan keadaan politik pada umumnya, serta peraturan khusus di bidang pemasaran yang ditujukan untuk mengatur persaingan dan melindungi konsumen.
5. Teknologi dapat menjadi faktor penting sebab adanya penemuan-penemuan baru dan perkembangan bidang teknologi, seseorang dapat mengubah cara hidupnya dan pola konsumsinya.
6. Lingkungan fisik yaitu mencakup kondisi alam dan geografis wilayah pemasaran, hal ini mempengaruhi upaya-upaya pemasaran perusahaan untuk menjangkau pasarnya.
Sumber: BMP Manajemen Pemasaran (EKMA 4216), Prof. Dr. Basu Swastha Dharmmesta, M.B.A., Edisi 2, Halaman 1.23 dan halaman 2.13
Pengembangan SDM (EKMA4366)
Pelatihan dan pengembangan merupakan proses yang sistematik untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan karyawan dalam bekerja. Pelatihan biasanya diberikan untuk karyawan baru, sementara pengembangan ditujukan untuk pengembangan keahlian karyawan yang sudah lama bekerja.
Dari paparan diatas, Saudara diminta untuk menjelaskan mengapa pelatihan diberikan untuk karyawan baru, sementara pengembangan ditujukan untuk pengembangan keahlian karyawan yang sudah lama bekerja. Sertakan referensi yang mendasari pernyataan Saudara, dan berikan contoh bentuk pelatihan dan pengembangan.
Argumen saya terkait mengapa pelatihan diberikan kepada karyawan baru, sedangkan pengembangan ditujukan untuk pengeembangan keahlian karyawan yang sudah lama bekerja adalah seperti ini:
Pelatihan (training) sendiri merupakan proses sistematis untuk mengalihkan pengetahuan atau keterampilan dari seseorang yang tahu dan dapat melakukan kepada seseorang yang tidak tahu dan tidak dapat melakukan. Pelatihan juga dimaksudkan untuk mengajarkan kepada karyawan bagaimana standar/dasar pekerjaan yang baik di suatu organisasi. Sehingga hal ini lebih tepat jika pelatihan diberikan kepada para karyawan baru.
Pengembangan (development) sendiri adalah suatu proses jangka panjang yang dirancang untuk meningkatkan potensi dan efektivitas. Pengembangan SDM dilakukan pada karyawan yang sudah lama bekerja sebab mereka sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar atau standar pekerjaan ketika pelatihan. Menurut Hargreaves dan Jarvis (2000) pengembangan SDM adalah proses membantu individu untuk mengembangkan potensinya secara optimal. Sehingga untuk memaksimalkan efisiensi dan kinerja karyawan maka pengembangan SDM diperlukan bagi karyawan lama. Tujuannya tak lain adalah untuk meningkatkan produktivitas organisasi, juga membantu individu, kelompok dan organisasi untuk mengantisipasi, mengadaptasi dan menciptakan perubahan, serta tak kalah penting adalah meningkatkan kualitas hidup individual karyawan.
Sumber: BMP Pengembangan SDM, Dr. Adie E. Yusuf, M.A., Edisi 1, Modul 1, Halaman 1.9 dan Halaman 1.15
Sistem Informasi Manajemen (EKMA 4434)
PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) sejak tahun 2023 s.d. saat ini, secara bertahap mulai memberlakukan penjualan tiket secara online, untuk menggantikan penjualan tiket manual. Dengan diterapkannya tiket online, maka pada pelabuhan tersebut, sudah tidak digunakan lagi tiket manual. Pembeli harus mengunduh aplikasi milik ASDP, mengisi data meliputi nama lengkap, tempat tanggal lahir, alamat, menyertakan KTP, serta mengisi data tujuan keberangkatan, jenis kelas digunakan, hari dan tanggal keberangkatan. Untuk membantu melakukan pengisian online kepada masyaraakat, maka para petugas disiagakan di pelabuhan. Disamping itu, panduan unduh serta langkah-langkah pengisian secara online juga disiapkan oleh ASDP. Berdasarkan uraian di atas, jawablah pertanyaan berikut:
a. Termasuk sistem manakah yang digunakan oleh PT. ASDP. Indonesia Ferry (Persero).Β Sistem prosedur kah, atau sistem fisik?
b. Berikan penjelasan.
Argumen saya terkait sistem yang digunakan oleh PT. Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) pada kasus diatas adalah termasuk sistem prosedur sebab:
1. PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) merubah prosedur dari tiket manual menjadi tiket secara online. Hal ini tentu membutuhkan proses migrasi bertahap yang harus diketahui dan diikuti oleh calon penumpang. Maka dari itu calon penumpang perlu diajarkan dan dipandu untuk mengikuti proses yang ada seperti mengunduh aplikasi serta langkah pengisian secara online. Proses tersebut akan dipandu oleh para petugas yang telah disiagakan di Pelabuhan. Sehingga proses-proses ini termasuk dalam sistem prosedur.
2. Kasus diatas dapat dilihat lebih dominan melihat langkah-langkah dan proses migrasi penjualan tiket secara online dari pada komponen yang digunakan pada tiket online seperti server, data center hingga insfrastuktur jaringan. Dominannya proses dan prosedur inilah alasan bahwa sistem tersebut merupakan sistem prosedural.
3. Secara definisi sistem prosedur merupakan kumpulan dari prosedur-prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sehingga kasus diatas menggambarkan hal ini, prosedur unduh aplikasi, hingga langkah pengisian seperti nama lengkap, tempat tanggal lahir, alamat, unggah KTP, mengisi tujuan keberangkatan, kelas yang digunakan hingga hari dan tanggal keberangkatan yang merupakan kumpulan prosesur-prosedur yang tujuannya adalah migrasi dari penjualan tiket secara manual menjadi secar online.
4. Jika mengutip Fitz Gerakd dkk (1984) yang mendefinisikan prosedur (Procedure) sebagai urutan-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa (what) yang harus dikerjakan, siapa (who) yang mengerjakan, kapan (when) dikerjakan, dan bagaimana (how) mengerjakannya. Maka dapat dikatakan bahwa kasus diatas memenuhi kriteria tersebut yaitu:
– Apa (what): Pembelian tiket secara online
– Siapa (who): Calon penumpang
– Kapan (when): Ketika ingin naik kapal
– Bagaimana (how): Mengunduh aplikasi milik ASDP, mengisi data secara online meliputi nama lengkap, empat tanggal lahir, alamat, menyertakan KTP, serta mengisi data tujuan keberangkatan, jenis kelas digunakan, hari dan tanggal keberangkatan.
Sumber: BMP Sistem Informasi Manajemen (EKMA4434), Prof. Dr. Jogiyanto H.M., M.B.A., Akt., Edisi 4, Halaman 1.5 β 1.7